Mommy Part 6 (END)

Sinopsis : 
Yuki dan kedua orangtunya tinggal di tengah hutan. Awalnya, kehidupan mereka biasa saja, namun, semenjak ayah yuki sering pulang larut malam sambil sesekali membawa beberapa orang ke rumah, kini kehidupannya berubah.
Penulis Cerita : Fujiwara Yuki
SEMUA PART TERSEDIA

Beberapa saat kupertimbangkan pertanyaannya, kemudian aku tersenyum lebar.

"Baiklah ayah, kau bisa menebus semua yang telah kau lakukan dengan menangis di hadapanku "Jawabku disertai senyum manis yang mengembang. Air mata serta isak tangisnya mulai terlihat dan terdengar. Orang bodoh itu benar-benar menangis, dan tangisannya lebih terdengar seperti rengekan bayi kecil.

"Cih...! Bukan tangisan bayi seperti ini yang aku mau!" Dengusku.

"La-lalu.. Tangisan se-seperti apa yang ka-kau mau?" Tanyanya disela isak tangis.

"Aku ingin kau menangis darah, cukup itu saja." Ucapku.

"Tapi, bagaimana bisa aku menangis darah? Itu tidak mungkin!" Tolaknya.

Lalu aku mencondongkan posisi dudukku, hingga tubuhku dan tubuhnya kini saling menempel.

"Aku akan membantumu, dan membuat hal yang menurutmu tidak mungkin menjadi mungkin" Bisikku di samping telinganya.

"Caranya..?"

Kembali aku tersenyum padanya, dan kali ini senyumanku penuh arti. Aku lalu mengambil pecahan gelas yang berada tak jauh dariku, dan...

CTASSSHH...

Ya,aku menusuk bola mata sebelah kanannya menggunakan pecahan gelas itu hingga bola mata itu pecah dan berdarah.

" Aaakkkhhhh.....!!!!" Pekiknya

" Bergembiralah, karena aku sudah dengan baik hati membantumu untuk mengeluarkan darah di matamu. Sekarang, tinggal yang sebelahnya lagi..." Tawaku terbahak sambil menjilat darah segar yang ada di pecahan kaca itu.

" Dasar kep*r*t,wanita jal*ng,b*jing*n,br*ngs*k...!!! Kau benar-benar anak ibl*s...!!!! Neraka jahanam akan dengan senang hati menerimamu, dasar kau wanita jal*ng...!!!" Umpatnya sambil memegangi mata kanannya.

"Mungkin, kau lah yang akan menyambutku di neraka, karena aku akan mengantarkanmu lebih dulu ke sana. Sampai bertemu lagi di neraka,ayahku sayang" Ucapku sambil menusuk matanya yang sebelah kiri.

CTASSHH...!!!

Sayup-sayup, suara teriakannya mulai memudar dan perlahan lenyap. Kini hanya tinggal aku bersama mayat bersimbah darah yang kini sedang kududuki. Aku lalu memotong leher mayat tersebut, memisahkan kepala dari tubuhnya dan kemudian membawa kepala itu ke dalam kamar ibuku. Setelah itu, aku lantas meletakkan kepala itu di atas meja yang ada di samping ibu.

"Ibu, sekarang aku telah membalaskan rasa sakit ibu, lihatlah darah ayah yang masih segar di tanganku, dan lihatlah bu. Aku juga membawakan kepala ayah untuk ibu. Aku akan melindungi ibu dari orang-orang jahat seperti ayah."

TAMAT

0 Comments

Post a Comment