Sinopsis :
Di suatu sekolah yang awalnya damai nan asri, terjadi pembantaian dimana mana, dan masih menjadi misteri siapa pembunuh mereka yang sebenarnya, hari demi hari, satu demi satu korban berjatuhan, dan mirisnya mereka terbunuh dengan mengenaskan.
Penulis Cerita : Andri Diah Susanto
SEMUA PART TERSEDIA
Keesokan harinya sepulang sekolah. Tepatnya jam 16:20 aku dan Rendi menemui guru yang di maksud untuk meminta kunci gudang,
"Jadi nanti kalo kalian lelah jangan di paksa, komputer yang benar-benar rusak tidak usah diperbaiki. Taruh dan jauhkan saja dengan komputer lainnya yang masih hidup." Jelas Guru ku.
"Baik pak. Kami akan berusaha perbaiki sebisa mungkin" Balas ku.
Akhirnya guru itu mengantar kami ke gudang, tapi tak bisa menemani kami karena dia memiliki urusan lain.
"Kamu siapa? Kenapa aku terikat? Kau mau apakan aku.? Tolong!"
*Tiba-tiba aku terbangun
"Huft, Untung hanya mimpi !
Ehh bukannya aku semalem sama Rendi di sekolah?" Batinku.
Aku pun bangun dari tidurku,
"Eh, Bu Kapan pulang?" Tanyaku ke Ibu.
"Semalam, untung mama sudah pulang, gurumu antar kamu ke rumah. Katanya kamu pingsan kecapean" Panjang lebar Ibu.
Oh, jadi semalam aku pingsan, lalu Rendi?" Pikir ku dalam hati.
"Yaudah Bu. Aku ingin bersiap ke sekolah dulu." Ucapku sambil meninggalkan Ibu yang memasak di dapur.
"Kalo kamu lelah jangan di paksakan, ambil libur aja hari ini Ndre."
"Tidak Bu. Andre ga cape, lagian ada tugas juga di sekolah."
Setelah persiapan. Aku berangkat ke sekolah. Sesampai di sekolah, aku memarkir kendaraan dan menemui Rendi. Masih agak sepi di sekolah. Ya, mungkin karna ini masih jam 06:20 dan sekolah di mulai jam 07:00
Ku lihat Rendi ada di depan kelas.
"Hey Ren. Kenapa kamu tinggalin aku sendirian semalam?" Teriak ku kesal.
"Aku gak ninggalin kamu. Kamu pingsan aku dan guru BK yang antar ke rumah mu"Jawab Rendi datar.
"Iya kah? Mama bilang cuma guru yang antar aku?" Tanya ku.
"Aku terlalu malu untuk masuk. Jadi aku menunggu di luar." Jawab Rendi.
"Ohh yaudah, maaf ya marahin kamu. Sebagai gantinya, nanti pulang aku traktir makan deh Hehe."
*Kring-Kring-Kring
Bel masuk berbunyi, aku dan Rendi masuk ke kelas untuk memulai pelajaran. Ku lihat mereka sangat semangat untuk belajar. Singkat cerita,
*Kring-Kring-Kring
Bel yang ke tiga kali'nya menandakan anak murid di persilahkan untuk pulang. Seperti biasa, aku pergi ke parkiran untuk mengambil motor ku. Di tengah perjalanan aku lihat kerumunan orang menuju gudang,
"Ada apa disana??" Guman ku.
Aku pun berjalan mengikuti kerumunan itu.
"Ada apa ini?" Tanyaku pada murid lain.
"Ada mayat tanpa kepala katanya." Jawab murid itu dengan sedikit bingung.
Ku lihat polisi keluar membawa mayat itu ke mobil jenazah untuk di bawa ke rumah sakit. Lokasi gudang itu juga di beri garis kuning peringatan oleh Pihak kepolisian. Aku sangat terkejut melihat kejadian ini, hati ku
menuntun diriku pulang.
Dalam perjalanan, aku masih mengingat-ngingat hal tadi, sangat mengerikan, sampai aku memikirkan hal positive untuk menghibur diri ku.
*Sampai kemudian aku pulang dan aku duduk di ujung kasur,
"Pisau siapa ini?" Sembari ku lihat sebuah pisau di meja dekat laci.
Ibu? Masa Ibu menggunakan pisau semacam ini?" Pikir ku.
Aku melihat pisau yang memang tak pernah ku lihat sebelumnya. Namun, karena malam telah datang, aku memutuskan untuk tidur.
"Huft, pelajaran di sekolah tadi sangat melelahkan." Ucapku sambil terlelap.
Singkat cerita, Paginya di sekolah. Bel masuk pun berdering, namun sekolah begitu sepi.
"Pada kemana nih.??" Tanya ku yang begitu heran.
Aku melihat ruang guru banyak di kerumuni murid disana.
"Permisi. Aku ingin lewat."
"Ada apa ya pak??" Tanyaku pada seorang guru.
"Ada seorang guru yang di bunuh" Jawabnya dengan singkat.
Saat aku melihat. Begitu mengerikan jasad guru itu. Dengan kepala yang terpenggal dan isi perutnya yang keluar, dia mati mengenaskan.
*Namun
"Bukan nya itu Bu pita?" Guman ku terkejut. Benar, ini Ibu pita, dia guru biologi kelas 12. Dia dikenal sangat ramah oleh Murid maupun Guru.
"Jadi, yang kemarin itu adalah Ibu pita" Tanyaku sambil menggenggam kencang tanganku.
Setelah itu polisi pun kembali datang dan mengambil jasad tersebut untuk di bawa ke rumah sakit. Dan lokasi pembunuhan masih terselidiki untuk mencari apa motif dari pembunuhan ini.
BERSAMBUNG...
Saksikan Part selanjutnya sesuai PART tayang, yang sudah di tentukan!
0 Comments
Post a Comment